04 Juni 2009

IPMANAPANDO BERSATU……siapa takut ?

Tepat pada waktu yang ditentukan tim formatur, Serfasius Kotouki bersama teman- teman, Badan Pengurus Ipmanapando melaksanakan pemilihan badan pengurus yang baru. Sebelumnya, ada dua bakal calon yang dijagokan untuk memilih ketua dan wakil. Mereka diantaranya, Auki Gabriel Tekege dan Kendy Edoway. Sesuai dengan perhitungan suara maka yang mendapat suara terbanyak adalah Auki Gabriel Tekege sehingga Auki menjadi ketua Badan Pengurus Ipmanapando dan wakilnya adalah Kendy Edoway. Dan,
pemilihan bendahara dan sekertarispun demikian.
Ada beberapa visi dan misi yang diungkapkan oleh kedua kandidak ketua dan wakil. Kendy Edoway mengatakan bahwa akan memberikan kontribusi yang dinamis dalam dunia pendidikan misalnya dengan penerbitan majalah “PITO” dan bahkan akan mengusahakan semaksimal mungkin untuk menjaga kebersamaan, kekompakan, dan kebersatuan untuk Ipmanapando kedepannya. Selanjutnya, Auki Gabriel Tekege atau kerapkali disebut Ebi Tekege ini menyatakan visi dan misinya yakni akan mengupayakan penbenahan interen terdahulu. Misalnya, kepegurusannya, dan program kerja. Hal ini merupakan suatu faktor yang fundamental untuk menjaga Ipmanapando yang kokoh dan kuat dalam kinerja kedepan. Dan, Untuk program kerja akan dibahas pada minggu depan.
Maka, badan pengurus baru yang terpilih adalah sebagai ketua Auki Gabriel Tekege, sebagai wakil Kendy Edoway, sekertaris Serfasius Kotouki dan Robert Desse Bobii, sebagai bendahara Bety Kotouki dan badan pengurus lainnya. Disela- sela pemilihan , kak Zakeus Rumpeday selaku ketua Badan Pengurus Ikatan Mahasiswa Papua(BP- IMAPA) kota studi Bogor dan sekaligus badan pengurus Ipmanapando yang lama sebagai bendahara mengatakan bahwa merasa bangga terhadap komitmen teman- teman Ipmanapando dalam persiapan dan bahkan terselenggaranya pemilihan badan pengurus Ipmanapando yang berjalan lancar.
Kak Rumpeday menambahkan untuk harus dapat meminimalisir sebuah program kerja yang terlalu sulit dan terlalu berat untuk dikerjakan karena hal itu dapat menghabiskan waktu saja dan terganggu dari tugas pokoknya sebagai mahasiswa yakni menuntut ilmu. Namun, pembenahan diri dalam Ipmanapando tetap dijaga. Kak Rumpeday pun menguraikan bahwa Ipmanapando ini merupakan sebuah organisasi yang tertua di kota studi Bogor maka jagalah kebersamaan, kekompakan, dan kebersatuan itu, agar menjadi teladan dan tonggak bagi berdirinya organisasi-organisasi kedaerahan yang merupakan bagian dari imapa di kota studi Bogor ini.
Sementara itu, kak Fransiskus Giyai mengatakan bahwa didalam sebuah organisasi harus ada kaderisasi. Giyai pun menuturkan bahwa untuk menjaga kebersamaan, kekompakan, dan kebersamaan harus kembali kepada interen dahulu, baik itu pribadi maupun organisasi. Kak Giyai pun menambahkan sesudah interennya sudah kuat, barulah beradaptasi dengan beberapa kegiatan di luar organisasi Ipmanapando. Inilah sebuah kaderisasi yang terjadi. Namun, perjuangan untuk menjaga kebersamaan, kekompakan, dan kebersatuan belum berakhir. Hal inilah yang menjadi sebuah pertanyaan tersendiri bagi ipmanapando bogor. GOD BLESS US. (Joni Yohanis Pekei)

3 komentar:

Bernard Agapa mengatakan...

Apa pun jadilah diri sendiri, dan buatlah sejarah diatas dunia ini... karena engkau diciptakan untuk itu,

oktovianus pogau mengatakan...

z nan NYUSUL kesitu, salam kompak buat semua...!!!!

Unknown mengatakan...

salam perjuang di tanah merantau gunakanlah kesemapatan yang ada sebaik mungkin tuk masa depan papua yang lebih baik.... amanai iki idima

Posting Komentar